Jumat, 26 Oktober 2012

ARTIFICIAL INTELLEGENCE(AI), KOGNISIMANUSIA AI DAN SISTEM PAKAR


ARTIFICIAL INTELLEGENCE (AI) ,  KOGNISI MANUSIA, AI dan SISTEM PAKAR

Apakah Artificial Intelligence (AI) atau Intelegensi Buatan atau kepintaran buatan itu? AI dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau alat pintar (biasanya adalah suatu komputer) yang dapat melakukan suatu tugas yang bilamana tugas tersebut dilakukan oleh manusia akan dibutuhkan suatu kepintaran untuk melakukannya. Definisi ini tampaknya kurang begitu membantu, karena beberapa ahli berpendapat, kepintaran seperti apakah yang dapat dikategorikan sebagai artificial intelleigence.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon 1987).

SEJARAH AI (ARTIFICIAL INTELLEGENCE)
Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram. Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas " pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf
Perkembangan konsep artificial intelligence ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada era 1950-an, tepatnya tahun 1956, istilah “kecerdasan buatan” diperkenalkan oleh seorang profesor bernama John McCarthy dalam sebuah konferensi yang bernama “Dartmouth Conference”. Konsep “kecerdasan buatan” yang diperkenalkan oleh  McCarthy ini menarik para ilmuwan untuk mulai menemukan berbagai cara agar mesin-mesin dapat mengekseskusi pekerjaan layaknya seorang manusia. Seorang ilmuwan asal Inggris bernama Alan Turing juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan konsep ‘kecerdasan buatan’ ini. Turing memberikan usul untuk mengadakan sebuah tes untuk menguji dan menentukan apakah sebuah mesin bisa dikatakan cerdas atau tidak. Tes ini hingga sekarang dikenal dengan nama “Turing Test”.  Dalam “Turing Test”, mesin akan dibuat seolah menyamar sebagai seorang manusia dalam suatu permainan dan mampu memberikan respon  pada pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Dan apabila mesin dapat meyakinkan orang bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan baik, maka mesin tersebut bisa dikategorikan sebagai mesin yang “cerdas”.
 Di antara tahun 1956-1966 banyak program AI yang dirancang, seperti program Logic Theorist, Sad Sam hingga ELIZA. Hingga era milenium, perkembangan dan berbagai pembaharuan tehadap konsep “kecerdasan buatan” ini terus dilakukan. Pada era milenium seperti sekarang muncul subkonsep baru dalam konsep ‘kecerdasan buatan’ seperti penggunaan autonomous robots atau service robotics.
         Beberapa program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara lain:
Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
ELIZA, diprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.

TUJUAN AI (ARTIFICIAL INTELLEGENCE)
tujuan pasti dari AI adalah untuk mengembangkan mesin-mesin yang bekerja layaknya mereka mempunyai intelejensi dan merancang mesin agar bisa meniru perilaku dan cara berpikir manusia .  Artificial Intelligence sendiri merupakan cabang dari sains yang berhubungan dengan mesin yang bertugas seperti manusia, yang mencari solusi bagi masalah yang kompleks. Tentunya dalam menyelesaikan masalah-masalah kompleks, teknologi AI secara umum meminjam banyak karakteristik dari intelejensi manusia, dan mengaplikasikan karakteristik intelejensi ini sebagai algoritma dalam komputer
APLIKASI – APLIKASI AI (ARTIFICIAL INTELLEGENCE)
Aplikasi-aplikasi AI antara lain:
1.       Game Playing
2.      Sistem Bahasa Alami
3.      Sistem Perancangan dan Pembuatan CAD/CAM
4.      Sistem Pakar VLSI
5.       Sistem Pakar Reparasi Perangkat Keras

AI dapat dipandang dalam berbagai PERSPEKTIF YAITU
         Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence)
AI adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia
         Dari perspektif bisnis, AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
         Dari perspektif pemrograman (Programming), AI termasuk didalamnyaadalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah,proses pencarian (search)
1.      Umumnya program AI lebih fokus pada simbol-simbol daripada pemrosesan numerik (huruf, kata, angka untuk merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya).
2.      Pemecahan masalah -> pencapaian tujuan
3.      Search -> jarang mengarah langsung ke solusi. Proses search menggunakan beberapa teknik.

KEUNTUNGAN KECERDESAAN BUATAN dibanding KECERDASAN ALAMIAH:
         lebih permanen
         memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran
         relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah
         Konsisten dan teliti
         Dapat didokumentasi
         Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia
JENIS-JENIS KECERDASAN BUATAN
Dalam perkembangannya kecerdasan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Sistem Pakar (Expert System), komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar.
2.      Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), user dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari-hari, misal bahasa inggris, bahasa indonesia, dan sebagainya.
3.      Pengenalan Ucapan (Speech Recognition), manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
4.      Robotika & Sistem Sensor.
5.      Computer Vision, menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.
6.      Intelligent Computer-Aided Instruction, komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih & mengajar.
7.      Game Playing.
8.      Soft Computing

KOGNISI MANUSIA
Belajar kognitif adalah proses belajar yang mengutamakan “Insight”. Pada proses belajar pengkondisian klasik dan operan, proses belajar juga melibatkan aspek kognitif yaitu prses asosiasi. Tetapi pada tehnik kondisian, asosiasi yang terjadi adalah asosiasi antar stimulus dan respon (S-R), sedangkan pada proses belajar kognitif asosianya adalah antara stimulus yang satu dengan stimulus yang lainnya(S-S). Jadi pembentukan asosiasi baru dan kemampuan mendapatkan hubungan antar peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain menjadi esensi dari belajar kognitif(Riyanti,1996).
Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan(Wikipedia,2012).

SISTEM PAKAR
Sistem Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk memberikan  pemecahan masalah suatu tenaga ahli didalam suatu bidang. Sistem Pakar terdiri atas suatu dasar pengetahuan(informasi, heuristik, dll.), mesin  kesimpulan(untuk meneliti dasar pengetahuan), dan alat penghubung (input dan output). Cara yang memimpin ke arah pengembangan Sistem Pakar adalah berbeda dari teknik programan konvensional.
Sistem pakar ialah sistem yang mewakilkan pengetahuan manusia dalam bentuk program komputer dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam penyelesaian masalah; mensimulasikan bagaimana pakar menyelesaikan masalah.
KONSEP DASAR SISTEM PAKAR
Menurut Efraim Turban, sistem pakar harus mengandung :
1.      Keahlian
2.      Ahli
3.      Pengalihan keahlian
4.      Inferensi
5.      Aturan
6.      Kemampuan menjelaskan
CIRI-CIRI SISTEM PAKAR:
1.                Memiliki fasilitas informasi yang handal.
2.                Mudah dimodifikasi.
3.                Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4.                Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
CONTOH –CONTOH SISTEM PAKAR
1.      MYCIN : Diagnosa penyakit
2.      DENDRAL : Mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
3.      XCON & XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer besar
4.      SOPHIE : Analisis sirkit elektronik
5.      Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit
6.      FOLIO : Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan investasi
7.      DELTA : Pemeliharaan lokomotif listrik disel

KEUNTUNGAN SISTEM PAKAR
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
1.      Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2.      Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3.      Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4.      Meningkatkan output dan produktivitas.
5.      Meningkatkan kualitas.
KELEMAHAN SISTEM PAKAR
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1.      Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2.      Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3.      Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

ELIZA, PARRY, NETTALK
1.      ELIZA salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, ELIZA, ditulis oleh Joseph Weizenbaum (1966).
2.      PARRY Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.
3.      NETtalk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehinnga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis harvard  dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk  membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras.


DAFTAR PUSTAKA
Elter, Wolfgang (2011). Introduction to Artificial Intelligence, London Dordrecht Heidelberg New York:Springer (WE)
Riyanti,D,.Prabowo,H,.Puspita,I.1996.Psikologi Umum I. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar