ARTIFICIAL
INTELLEGENCE (AI) , KOGNISI MANUSIA, AI
dan SISTEM PAKAR
Apakah
Artificial Intelligence (AI) atau Intelegensi Buatan atau kepintaran buatan
itu? AI dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau alat pintar (biasanya
adalah suatu komputer) yang dapat melakukan suatu tugas yang bilamana tugas
tersebut dilakukan oleh manusia akan dibutuhkan suatu kepintaran untuk
melakukannya. Definisi ini tampaknya kurang begitu membantu, karena beberapa
ahli berpendapat, kepintaran seperti apakah yang dapat dikategorikan sebagai
artificial intelleigence.
Kecerdasan
Buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan
instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal
yang dalam pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon 1987).
SEJARAH
AI (ARTIFICIAL INTELLEGENCE)
Pada
awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa
melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin
penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Charles Babbage dan Ada Lovelace
bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Pada
19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang
dapat diprogram. Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan
Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter
Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas
" pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf
Perkembangan
konsep artificial intelligence ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada
era 1950-an, tepatnya tahun 1956, istilah “kecerdasan buatan” diperkenalkan
oleh seorang profesor bernama John McCarthy dalam sebuah konferensi yang
bernama “Dartmouth Conference”. Konsep “kecerdasan buatan” yang diperkenalkan
oleh McCarthy ini menarik para ilmuwan
untuk mulai menemukan berbagai cara agar mesin-mesin dapat mengekseskusi
pekerjaan layaknya seorang manusia. Seorang ilmuwan asal Inggris bernama Alan
Turing juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan konsep
‘kecerdasan buatan’ ini. Turing memberikan usul untuk mengadakan sebuah tes
untuk menguji dan menentukan apakah sebuah mesin bisa dikatakan cerdas atau
tidak. Tes ini hingga sekarang dikenal dengan nama “Turing Test”. Dalam “Turing Test”, mesin akan dibuat seolah
menyamar sebagai seorang manusia dalam suatu permainan dan mampu memberikan
respon pada pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Dan apabila mesin dapat meyakinkan orang bahwa dirinya mampu
berkomunikasi dengan baik, maka mesin tersebut bisa dikategorikan sebagai mesin
yang “cerdas”.
Di antara tahun 1956-1966 banyak program AI
yang dirancang, seperti program Logic Theorist, Sad Sam hingga ELIZA. Hingga
era milenium, perkembangan dan berbagai pembaharuan tehadap konsep “kecerdasan
buatan” ini terus dilakukan. Pada era milenium seperti sekarang muncul subkonsep
baru dalam konsep ‘kecerdasan buatan’ seperti penggunaan autonomous robots atau
service robotics.
•
Beberapa program AI yang mulai dibuat
pada tahun 1956-1966, antara lain:
Logic
Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan
teorema-teorema matematika.
Sad
Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui
kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu
memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
ELIZA,
diprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi
terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.
TUJUAN
AI (ARTIFICIAL INTELLEGENCE)
tujuan
pasti dari AI adalah untuk mengembangkan mesin-mesin yang bekerja layaknya
mereka mempunyai intelejensi dan merancang mesin agar bisa meniru perilaku dan
cara berpikir manusia . Artificial
Intelligence sendiri merupakan cabang dari sains yang berhubungan dengan mesin
yang bertugas seperti manusia, yang mencari solusi bagi masalah yang kompleks.
Tentunya dalam menyelesaikan masalah-masalah kompleks, teknologi AI secara umum
meminjam banyak karakteristik dari intelejensi manusia, dan mengaplikasikan
karakteristik intelejensi ini sebagai algoritma dalam komputer
APLIKASI
– APLIKASI AI (ARTIFICIAL INTELLEGENCE)
Aplikasi-aplikasi
AI antara lain:
1. Game Playing
2. Sistem
Bahasa Alami
3. Sistem
Perancangan dan Pembuatan CAD/CAM
4. Sistem
Pakar VLSI
5. Sistem Pakar Reparasi Perangkat Keras
AI
dapat dipandang dalam berbagai PERSPEKTIF YAITU
•
Dari perspektif Kecerdasan
(Intelligence)
AI
adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan hal-hal yang
sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia
•
Dari perspektif bisnis, AI adalah
sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang
menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
•
Dari perspektif pemrograman
(Programming), AI termasuk didalamnyaadalah studi tentang pemrograman simbolik,
pemecahan masalah,proses pencarian (search)
1. Umumnya
program AI lebih fokus pada simbol-simbol daripada pemrosesan numerik (huruf,
kata, angka untuk merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya).
2. Pemecahan
masalah -> pencapaian tujuan
3. Search
-> jarang mengarah langsung ke solusi. Proses search menggunakan beberapa
teknik.
KEUNTUNGAN
KECERDESAAN BUATAN dibanding KECERDASAN ALAMIAH:
•
lebih permanen
•
memberikan kemudahan dalam duplikasi dan
penyebaran
•
relatif lebih murah dari kecerdasan
alamiah
•
Konsisten dan teliti
•
Dapat didokumentasi
•
Dapat mengerjakan beberapa task dengan
lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia
JENIS-JENIS
KECERDASAN BUATAN
Dalam
perkembangannya kecerdasan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sistem
Pakar (Expert System), komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para
pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan
meniru keahlian yang dimiliki pakar.
2. Pengolahan
Bahasa Alami (Natural Language Processing), user dapat berkomunikasi dengan
komputer menggunakan bahasa sehari-hari, misal bahasa inggris, bahasa
indonesia, dan sebagainya.
3. Pengenalan
Ucapan (Speech Recognition), manusia dapat berkomunikasi dengan komputer
menggunakan suara.
4. Robotika
& Sistem Sensor.
5. Computer
Vision, menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.
6. Intelligent
Computer-Aided Instruction, komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat
melatih & mengajar.
7. Game
Playing.
8. Soft
Computing
KOGNISI
MANUSIA
Belajar
kognitif adalah proses belajar yang mengutamakan “Insight”. Pada proses belajar
pengkondisian klasik dan operan, proses belajar juga melibatkan aspek kognitif
yaitu prses asosiasi. Tetapi pada tehnik kondisian, asosiasi yang terjadi
adalah asosiasi antar stimulus dan respon (S-R), sedangkan pada proses belajar
kognitif asosianya adalah antara stimulus yang satu dengan stimulus yang
lainnya(S-S). Jadi pembentukan asosiasi baru dan kemampuan mendapatkan hubungan
antar peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain menjadi esensi dari
belajar kognitif(Riyanti,1996).
Proses
yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan
melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan
sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi
beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta
kecerdasan buatan(Wikipedia,2012).
SISTEM
PAKAR
Sistem
Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk
memberikan pemecahan masalah suatu
tenaga ahli didalam suatu bidang. Sistem Pakar terdiri atas suatu dasar
pengetahuan(informasi, heuristik, dll.), mesin
kesimpulan(untuk meneliti dasar pengetahuan), dan alat penghubung (input
dan output). Cara yang memimpin ke arah pengembangan Sistem Pakar adalah
berbeda dari teknik programan konvensional.
Sistem
pakar ialah sistem yang mewakilkan pengetahuan manusia dalam bentuk program
komputer dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam penyelesaian masalah;
mensimulasikan bagaimana pakar menyelesaikan masalah.
KONSEP DASAR SISTEM PAKAR
Menurut
Efraim Turban, sistem pakar harus mengandung :
1.
Keahlian
2.
Ahli
3.
Pengalihan keahlian
4.
Inferensi
5.
Aturan
6.
Kemampuan menjelaskan
CIRI-CIRI SISTEM PAKAR:
1.
Memiliki fasilitas
informasi yang handal.
2.
Mudah dimodifikasi.
3.
Dapat digunakan dalam
berbagai jenis komputer.
4.
Memiliki kemampuan
untuk belajar beradaptasi.
CONTOH
–CONTOH SISTEM PAKAR
1. MYCIN
: Diagnosa penyakit
2. DENDRAL
: Mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
3. XCON
& XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer besar
4. SOPHIE
: Analisis sirkit elektronik
5. Prospector
: Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit
6. FOLIO
: Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan
investasi
7. DELTA
: Pemeliharaan lokomotif listrik disel
KEUNTUNGAN
SISTEM PAKAR
Secara
garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar,
antara lain :
1. Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa
melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan
output dan produktivitas.
5. Meningkatkan
kualitas.
KELEMAHAN
SISTEM PAKAR
Di
samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa
kelemahan, antara lain :
1. Biaya
yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit
dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di
bidangnya.
3. Sistem
Pakar tidak 100% bernilai benar.
ELIZA,
PARRY, NETTALK
1. ELIZA
salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, ELIZA, ditulis
oleh Joseph Weizenbaum (1966).
2. PARRY
Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang pasien, dan
menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid.
Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori
menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan
antara respon simulasi komputer dan
respon manusia.
3. NETtalk
progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron,
sehinnga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah
medis harvard dan Rosenberg di
universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras –
keras.
DAFTAR
PUSTAKA
Elter,
Wolfgang (2011). Introduction to Artificial Intelligence, London Dordrecht
Heidelberg New York:Springer (WE)
Riyanti,D,.Prabowo,H,.Puspita,I.1996.Psikologi
Umum I. Jakarta: Universitas Gunadarma.